Selasa, 20 Mei 2014

PROPOSAL PENYULUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH PENYULUHAN
“PENGENALAN SISTEM RECORDING UNTUK MEMAKSIMALKAN PRODUKTIVITAS TERNAK KAMBING DI KECAMATAN GONDANG, BOJONEGORO, JAWA TIMUR”





Disusun Oleh :
Dimas Arif Rohman Hakim             125050101111066
M Zahid Izzah Rabani                      125050101111087
Anisa Wulandari                               125050107111005

KELOMPOK 16
KELAS B


PROGRAMS STUDI PETERAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengenalan Sistem Recording untuk Memaksimalkan Produktivitas Ternak Kambing di Kecamatan Gondang, Bojonegoro, Jawa Timur”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktikum mata kuliah Penyuluhan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami selaku penyusun selalu membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak terutama dosen pengajar kami Ibu Siti Azizah agar makalah yang telah penyusun susun tersebut akan bisa mencapai standart yang lebih sempurna untuk kami sajikan kepada para peserta didik.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.




                                                                                     Malang, 04 Mei 2014



                                                                                                 Penulis










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 3  
1.3 Tujuan....................................................................................................... 3
1.4 Manfaat.................................................................................................... 3
BAB II. GAMBARAN UMUM PENYULUHAN.................................... 4
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan.................................................. 4
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran.................................................... 4
BAB III. METODE PENYULUHAN........................................................ 5
3.1 Metode Pelaksanaan................................................................................. 6
3.1.1 Persiapan Kegiatan........................................................................... 6
3.1.2 Pelaksanaan Kegiatan....................................................................... 6
3.2 Gambaran Teknologi................................................................................ 7
3.3 Media Penyuluhan.................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 9
4.1 Simpulan................................................................................................... 9
4.2 Saran......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA










DAFTAR TABEL

Tabel                                                                                           Halaman
1.      Timeline kegiatan penyuluhan ................................................. 7
2.      Contoh Recording pada ternak kambing.................................. 9






























DAFTAR GAMBAR

Gambar                                                                                       Halaman

1.      Desain Tag................................................................................ 8




BAB I. PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Konsumsi  daging nasional dari tahun 2011 – 2012 mengalami peningkatan (BPS,2012) sehingga dengan data tersebut produksi ternak di Indonesia perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Secara umum pemenuhan kebutuhan daging dipenuhi dari ternak sapi namum dilain sisi kambing juga memiliki potensi yang cukup menjanjikan, Kambing merupakan ternak yang penting bagi peternak kecil, hampir disetiap peternak didesa memiliki sehingga peninkatan produktivitas ternak guna pemenuhan kebutuhan daging. (Fuchs,2009)
Melihat dari keadaan sosialan sebagian besar memiliki masyarakat Gondang, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur yang sebagian besar berprofesi sebagai petani  dan memiliki ternak kambing. Sehingga daerah Gondang memiliki potensi yang cukup besar sebagai daerah penghasil daging kambing.
Kendala yang dihadapi adalah belum maksimalnya produktivitas ternak kambing, Di dalam istilah yang genetik, perkawinan tertutup (Biak-dalam/Inbreeding) adalah pembiakan dari dua Ternak yang berhubungan dengan satu sama lain, dampak negatif dari inbreeding yaitu jika terjadi secara tidak terkendali dan tanpa dilandasi pengetahuan yang baik adalah munculnya sifat-sifat merugikan yang sebelumnya tertutup sifat dominan (resesif) (Gebre, 2012).Permasalahan dari inbreeding yang langsung dirasakan adalah menurunnya kualitas benih.
Dewasa ini produksi dari peternakan kambing di Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bijinegoro dirasa kurang maksimal, hal tersebut diindikasikan karena beberapa faktor yang salah satunya adalah factor genetic dari ternak kambing yaitu inbreading, sehingga perlu dikenalkannya system recording pada ternak. Recording yang baik adalah recording yang data-datanya dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya serta selalu aktual tiap hari. (Hollander,2010) Recording akan mempermudah membuat keputusan yang tepat untuk program selanjutnya.
Gondang  merupakan  salah satu desa di Kabupaten Bojonegoro, suatu desa yang memiliki dataran rendah yang di kelilingi pegunungan, kekayaan alam di Desa Gondang bisa dibilang cukup melimpah. Sektor pertsanian singkong cukup besar, sebagian besar warga berprofesi sebagai petani-peternak,dimana aktivitas sehari-hari yaitu pergi kesawah atau lading, dan selanjutnya mengurus ternak. Tidak sedikit warga yang memliki ternak kambing, bahkan beberapa memiliki perternakan kambing yang cukup banyak. Namun produktvitas kambing di Desa Gondang masih dirasa belum mencukupi, setelah dilihat melalui beberapa aspek pengamatan, dapat disimpulkan bahwa rendahnya SDM dalam melakukan menejemen pemeliharaan drasa sangat kurang, terutama dalam sector breading, di Desa Gondang menejemen pemeliharaan tidak begitu diperhatikan, proses perkawianan dilakukan dengan alami dan tidak adanya pencatan mengenai silsilah kambing.
Sudah waktunya peternaklebih professional dalam mengelola usaha peternakan. Recording adalah suatu usaha yang dikerjakan oleh peternak untuk mencatat gagal atau berhasilnya suatu usaha peternakan. Di bidang usaha peternakan program recording identitas ternak dapat dicatat lebih rinci sehingga dapat memudahkan teknis pemeliharaan. Terdapat banyak waktu di mana peternak memerlukan informasi tentang seekor ternak, antara lain :  Ketika akan menseleksi pejantan, terutama ketika ada keraguan-raguan akan kemungkinan terjadinya kawin sedarah (inbreeding),  ketika seekor dara akan dikawinkan dan umurnya perlu diketahui. ketika sapi-sapi dara dievaluasi untuk dikawinkan dan satu dari sekian banyak jantan yang ada harus dipilih sebagai pemacek terbaik,  ketika mengevaluasitatalaksana pemeliharaan dan ketika menentukan apakah seekor sapi memiliki ukuran tubuh yang tepat sesuai umurnya, ketika mengevaluasi performan reproduksi dan mengevaluasi umur birahi pertama seekor sapi dara, ketika mencek garis keturunan untuk menentukan sapi mana yang akan terus dipelihara dan mana yang akan dijual, dan ketika akan mengafkir sapi dan perlu mengetahui umur sapi tersebut.
Gambaran teknologi yang diberikan adalah pemberian tanda identitas ternak berupa kode nomer yang ditulis pada media kardus yang di solasi dan selanjutnya disematkan di tali tambang kambing bagian leher, asalan dipilihnya media kardus adalah untuk mempermudah petani peternak dalam pengadaan barabg, karena semua bahan baku pembuatan kode kalung bias didapatkan dari lingkungan desa.
Dengan menejemen yang lebih baik dapat diprediksi dengan sector pertanian yang mendukung serta menejemen peternakan yang lebih baik dapat memberikan kombinasi yang cukup menjajikan yaitu peningktan pendapatan serta peningkatan SDM sehingga akan diikuti dengan pemberdayaan masyarakat Gondang dan tujuan akhir yang ingin dicapi yaitu untuk menjadi Desa Sentra ternak kambing.
1.2              Rumusan Masalah
Selama ini masyarakat Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kebupaten Bojonegoro belum sadar terhadap penggunaan sistem recording dalampeternak, khususnya ternak kambing, sehingga sering  terjadi inbreading yang berakibatproduktivitas ternak kurang maksimal. Sehingga perlu diadakan pengenalan sistem recording dalam pembibitan sehingga dapat dihindari inbreading.
1.3              Tujuan
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan antara lain: memberikan informasi tentang Sistem Recording, Memberikan kemampuan untuk melakukan recording pada ternak, Menghindari inbreading dalam proses pembibitan, sehingga dapat memaksimalkan produktivitas ternak kambing.
1.4              Manfaat
Setelah kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat sasaran mengetahui apa itu recording,Masyarakat mampu melakukan recording pada ternak, dan dapat menghindari inbreading dalam pembibitan ternak, khususnya kambig. Sehingga produktivitas ternak kambing dapat maksimal dan efisien.






BAB II
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan     
Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki daerah-daerah pertanian dan peternakan menyebar dipenjuru daerah. Diantara banyak daerah yang menjadi sentra pertanan maupun peternakan , salah satunya ada di desa Gondang, kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro dengan kondisi mata pencaharian masyarakatnya sebagian besar adalah petani dan daerah ini berada pada dataran rendah. Hampir 60% masyarakat beternak dengan komoditas kambing,  tidak sulit menemukan peternak kambing didaerah ini. Pertumbuhan pertenak semakin banyak dan semakin cepat didesa ini , potensi berkembangnya peternak sangat tinggi namun kita melihat ada beberapa permasalahan. Diantaranya populasi kambing atau ternak tidak termanajemen dengan baik, tidak sedikit juga terjadinya In-breeding di peternak yang disebabkan ketidak tahuan akan manajemen yang baik. Hal-hal lainya seperti manejemen pakan yang kurang  baik sehigga produktofitas ternak tidak berkembang secara  baik.
Ilmu yang akan kita coba terapkan pada peternak adalah terkait manjemen / Recording ,  ilmu ini bisa memberikan kemudahan pada para peternak untuk melakukan manajemen perkawinan maka ilmu Recording ini mutlak harus bisa diterapkan yaitu : waktu mengawinkan dan pecatatan saat kelahiran. Dari mulai penjelasan siklus birahi, bakalan , hingga mengetahui umur kambing yang dilahirkan secara tepat dan akurat, juga mengatur waktu penyapihanya. Dan diharapkan setelah diberikn penyuluhan terkait recording peternak bisa membuat perencanaan secara tersusun sistematis. Hal ini sesuai dengan litelatur yang didapat dari Hastono (2014) bahwa pencatatan recording yaitu untuk memudahkan  petani dalam melakukan manajemen perkawinan dan ini perlu dilakukan, dari waktu mengawinkan pendataan dan pencatan umur yang tepat dan akurat. Selain dari kemudahan sistem ini   peternak diharapkan mengetahui terkait intensitas mengawinkan dan korelasinya (Days open), pentingnya peternak mengetahui masa kosong pada pejantan, agar peternak bisa mengatur kebuntingan hewan ternaknya, Hal ini juga didukung oleh pendapat Anggareini (2003) bahwa perlunya dialkuakn pembukuan pengaruh massa kosong pada pejantan. Dengan pemahaman gambaran-gambt[ran ini peternak bisa maksimal dalam penentuan kebuntingan ternaknya.
2.2 Gambaran Umum masyrakat Sasaran
            Sekitar 60% masyarakat berprofesi sebagai peternak kambing. Hewan ternak yang mereka miliki rata-rata dapatkan dari warisan. Sehingga populasi peternak di Desa ini meskipun banyak tetapi tidak merata dan  mayoritas hanya sebagai peternak dengan skala kecil. Dari 60% ini kita tidak memilih semua peternak untuk melakukan penyuluhan terkait efektifitas manjemen/recording ini kita melakukan observed dan memilih beberapa peternak  yang dinilai mempunyai peluang untuk berkembang maksimal. Dari beberapa ini diharapkan bisa melahirkan kembali beberapa kelompok peternak kecil yang nanti akan mengajak rekan-rekan peternak yang lain. Salah satu faktor yang dinilai dari pemilihan beberapa peternak ini salah satunya jumlah kambing yang dimiliki dan dipilih indukan yang berkualitas baik.
Masyarakat ini dipilih karena populasi peternak semakin banyak dan manajemen tidak dterapkan disini , sementara potensi desa ini untuk berkembang sangat baik. Agar terciptanya pemahaman yang menyeluruh kepada para peternak terkait potensi yang mereka miliki ketika mereka mau menerapkan proses recording ini. Proseses ini tidak terlalu sulit  diterapkan dari mulai jumlah populasi, jumlah pemberian pakan, jumlah produksi harian yang dihasilkan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, tingkat kematian (mortalitas) ternak yang dipelihara, penyakit yang menyerang, riwayat kesehatan (medical record), obat yang dibutuhkan, vaksinasi yang dibutuhkan dan masih banyak lainnya. Intinya semakin banyak pencatatan yang dilakukan akan semakin baik manajemen usaha yang di jalankan (Bulo,2014).










BAB III METODE PENYULUHAN

3.1.                 Metode pelaksanaan
a.      Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan ini meliputi :
-          Perijinan, yang dimana dilakukan dengan perjinan kepada kepala Desa Godang Kota Bojonegoro
-          Menentukan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penyuluhan
-          Melakukan pendataan pada peserta
-          Menentukan waktu pelaksanaan kegiatan penyuluhan tersebut.

b.      Pelaksanaan kegiatan
Setelah memperoleh izin dari pihak terkait serta telah memperoleh data peserta dan menentukan waktu pelaksanaan, maka dilaksanakan sosialisai program penyuluhan yang akan diberikan kepada penduduk desa Gondang tersebut.
Metode penyuluhan yang digunakan untuk Pengenalan Sistem Rekording Kambing di Desa Gondang, Kab Bojonegoro yakni degan metode pendekatan kelompok (Group approach method) dan pendekatan masal (umum). Pendekatan kelompok dilakukan dengan cara apabila di desa gondang tersebut terdapat kelompok peternak kambing, sehingga dilakukan pendekatan secara berkelompok. Dari pendekatan secara berkelompok ini untuk melaksanakan sesuatu kegiatan yang tentunya lebih produktif atas dasar kerja sama, dengan demikian pada pelaksanaannya dapat dilakukan secara berdiskusi, saling tukar pendapat, dan penalaman.
            Dalam pendekatan secara kelompok ini, terlebih dahulu kami sebagai seorang penyuluh melakukan pendekatan kepada ketua kelompok ternak tersebut, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan kami kesana, setelah ketua kelompok tersebut menyetujuinya , maka akan mengajak para anggota kelompoknya untuk mengikuti penyuluhan yang kami lakukan. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat lebih optimal dalam penyampaian materi yang akan kami jelaskan kepada peterak tersebut.
            Metoda kedua yakni metode pendekatan secara massal. Metode pendekatan ini dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan secara langsung kepada seluruh masyarakat peternak kambin di desa Gondang, Bojonegoro ini. Namun kekurangan dari metode ini yakni untuk tigkat keberhasilannya kurang, karena dilakukan secara bersama sama sehingga mungkin beberapa dari peserta tersebut tidak mampu atau kurang memahami namun tidak berani untuk mengajukan pertanyaan, sehingga mengakbatkan peserta tersebut tidak dapat menemui jalan keluar dari permasalahn tersebut. Dipandang dari segi penyampaian informasi tersebut memang baik, namun bila dipandang dari segi pemahaman peserta dan keefektifan dalam proses penyampaian tersebut dinilai sangat kurang.

Tabel 1
Timeline kegiatan penyuluhan
Minggu ke -
Kegiatan yang dilaksanakan
1.
Obeservasi pada peternakan
2.
Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
3.
Pelaksanaan pembuatan kalung dan pratek secara langsung
4.
Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
3.2.            Gambaran teknologi
Catatan (records) yang lengkap dan akurat adalah ibarat tulang punggung bagi pengelolaan suatu usaha ternak perah yang menguntungkan. Dengan adanya penggunaan rekording yang lengkap dalam pengambilan keputusan-keputusan dapat mengubah usaha ternak yang merugi menjadi menguntungkan dan bahkan mengubah usaha yang menguntungkan menjadi jauh lebih menguntungkan. Berdasarkan pengamatan selama bertahun-tahun dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab utama yang membuat sebuah usaha ternah perah merugi bahkah bangkrut adalah tidak adanya rekording yang baik. (Marti, 2010)
Rantai dan Ikat Leher dengan Label Bernomor (Neck Chains and Straps with Numbered Tags). Berbagai jenis label logam atau plastik dapat dilekatkan ke sebuah rantai, tali (rope) atau tali kulit (leathe strap) lalu diikatkan ke sekitar leher. yang paling umum digunakan adalah rantai leher (McGlone,2010). Cara ini terutama sangat cocok bila ternak ditempatkan dalam kandang kotak (stall). Sehingga pernyataan tersebut memberikan ide pada teknologi yang kami gunakan yakni dengan melakukan pengenalan pada alat-alat yang akan digunakan untuk sistem rekording. Antara lain yakni dengan pengenalan kalung dan buku catatan rekording serta pengenalan bagaimana cara menggunakannya. (Pang,2009).
Breading memberikan informasi Identitas Ternak. Nama dan nomor identitas ternak ditulis di bagian atas lembaran catatan (Simmons,2008). Cara ini akan  memudahkan dalam mencari catatan masing-masing ternak. Tanggal lahir, nama bapak dan induk ditulis di bawahnya.  Tanggal Birahi dan Catatan Khusus. Peternak harus mencatat tanggal birahi dari setiap  kambing  walaupun ternak tersebut belum akan dikawinkan pada saat tersebut. Tanggal Kawin diperlukan untuk memperkirakan tanggal melahirkan dan mencatat identitas pejantan. Tanggal ternak yang akan melahirkan, hal ini diperlukan untuk mempermudah dalam memperkirakan usia dariternak tersebut. (Prag Van Easther, 2009)
Gambar 1 Desain Tag


Nomer ID
 
Tahapan pembuatan kode kalung pada ternak kambing :
-       Alat :
1.    Gunting
2.    Spidol
-       Bahan :
1.    Kardus bekas
2.    Solatip
3.    Tambang rafia
-       Tahapan Pembuatan :
1.    Digunting kardus bekas dengan ukuran 5x8 cm
2.    Diberi nomor sesuai dengan urutan menggunakan spidol
3.    Kardus yang telah digunting dan diberi angka kemudian disolasi pada seluruh bagiannya
4.    Diberikan lubang kecil pada bagian atas kardus
5.    Di gunting tali rafia tersebut dengan ukuran 10 cm
6.    Dimasukkan tali rafia yang telah dibuat tambang pada lubang kardus tersebut
7.    Diikatkan tali rafia tersebut pada tali tambang yang telah mengikat ternak tersebut.
Tabel 2 Contoh table recording pada ternak kambing
Kode
Nama
Jenis kelamin
Tanggal lahir
Tanggal kawin
Bobot kambing
Usia kambing
Perkiraan lahir
Status
IM007
SINTA
BETINA
25/11/2010
02/03/2014
45,82 kg
30 bulan
2007/20/14
-
3.3.                     Media penyuluhan
Media penyuluhan yang digunakan yakni :
a.      Secara langsung
Untuk media penyuluhan secara langsung ini dibagi menjadi dua antara lain :
-          Materi dan dengan video visual
Media ini dilaksanakan dengan melakukan manfaat dan penjelasan yang terinci pada rekording dengan meggunakan kalung terserbut, dan kami memutarkan video visual tentang sistem rekording pada ternak.
-          Praktek
Media ini dilaksanakan ketika peserta telah diberikan materi dan video visual kemudian dilaksanakanlah praktek pada ternak secara langsung,. Hal ini dimaksudkan agar peserta lebih memahami lagi.


b.      Flip chart
Media ini digunakan untuk menjelaskan konsep dari Sistem Rekording Pada Ternak Kambing kepada warga. Yang dimana isinya mulai dari bagaimana pembuatan nomor kalung, pemasangan, hingga sistem rekordingya.



DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni Anneke, 2003. Keragaan produksi susu sapi perah : kajian pada faktor koreksi pengaruh lingkungan internal. Balai peneletian ternak ;Bogor
Bullo daniel,N agustinus, kairupan, 2014. Pemanfaatan daun gamal sebagai bahan pakan ternak kambing pada  perkebunan kakao di sulawesi tengah. Balai pengkaji teknologi pertanian ; sulawesi tengah
Fuchs Anton. 2009. Using Capacitive Sensing To Determine The Moisture Content Of Wood Pellets – Investigations And Application. International Journal On Smart Sensing And Intelligent Systems, Vol. 2, No. 2,
Gebre Bilatu Agza . 2012. Effect of metabolic modifiers on meat quantity and quality. African Journal of Food Science Vol. 6(11), pp. 294-301.
Hastono,2014. Upaya peningkatan Efesiensi Reproduksi Ternak Domba di tingkat petani-ternak.Balai penelitian ternak ; Bogor
Hollander Lewis E. 2010. Unexplained Weight Gain Transients At The Moment Of Death. Journal Of Scientific Exploration, Vol. 15, No. 4, Pp. 495–500,
Marti S.,and  A. Velarde, 2010. Effects Of Ring Castration With Local Anesthesia And Analgesia In Holstein Calves At 3 Months Of Age On Welfare Indicators. J Anim Sci 88:2789-2796.
McGlone John . 2010. Guide for the Care and Use of Agricultural Animals in Research and Teaching. Third edition. Federation of Animal Science Societies.
Pang W. Y. 2009. Effects Of Banding Or Burdizzo Castration Of Bulls On Neutrophil Phagocytosis And Respiratory Burst, Cd62-L Expression, And Serum Interleukin-8 Concentration.  J Anim Sci 87:3187-3195.
Simmons S.F. 2008. The Accuracy Of Monthly Weight Assessments In Nursing Homes: Implications For The Identification Of Weight Loss, The Journal Of Nutrition, Health & Aging. Volume 34 , Number 83.

0 komentar:

Posting Komentar